Senin, 01 Juli 2013

Kunjungan ke Mandiri

Kunjungan ke Mandiri

Direktur Mandiri


Hari ini kami para peserta pengayaan LPDP kunjungan ke Bank Mandiri yang merupakan Bank terbaik di Indonesia. Kami dilayani dengan mewah, mulai dari makan pagi yang enak, sampai kepada melihat bagaimana operasi Bank (sistem IT, treasury, dan lain-lainnya).

Sesi pertama kami bertemu dengan para direksi Bank Mandiri dan mereka memberikan pemaparan mengenai bagaimana mereka mengelola sumberdaya mereka dan bagaimana transformasi yang telah dilakukan untuk menjadikan Bank Mandiri yang terdepan dan paling dikagumi.

Bagaimana Pengelolaan Sumberdaya Manusia di Mandiri?

Mandiri menerapkan sistem employee value proposition  yang memungkinkan bertemunya apa yang menjadi keinginan pegawai dengan apa yang diberikan perusahaan, yang pada akhirnya memiliki semangat membangun negeri. Beberapa aspek pentingnya adalah
1.    Tubuh – fisik
2.    Pikiran – intelektual
3.    Hati – Emosional
4.    Jiwa – Spiritual
Ketika aspek ini diterapkan dengan baik maka akan menghasilkan kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran.

Bagaimana Bank Mandiri ditransformasi?

Bank mandiri merupakan gabungan beberapa bank yang mengalami kasus likuiditas pada tahun 1998. Ada empat Bank yang kemudian digabungkan dan membentuk Bank Mandiri. Akibat pengabunggan ini adalah Non Performing Loan (NPL) menjadi sangat tinggi hingga mencapai 27% dan hal ini juga merupakan tantangannya.

Kemudian bagaimana Bank Mandiri mentransformasi diri adalah pertanyaan yang penting. Langkah awal yang dilakukan adalah mendefinisikan nilai-nilai perusahaan secara tegas. Beberapa nilai Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
-    Trust
-    Integritas
-    Profesionalisme
-    Fokus pada Konsumen
-    Kesempurnaan

Setelah itu, perusahaan juga menurunkan nilai-nilai ini sampai kepada unit terkecil dan mengukur dan memberikan kompensasi kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerja yang mereka miliki. Hal lain yang juga menjadi tantangan dan membutuhkan penyelesaian adalah NPL. Perusahaan mengurangi NPL dengan menerapkan manajemen risiko secara ketat sehingga mampu mengurangi NPL dari 27% menjadi kuran gdari 5% seperti yang disyaratkan oleh Bank Indonesia. Langkah lain yang juga menjadi perhatian direksi adalah melaksanakan tata kelola yang baik sehingga nilai-nilai transparansi, integritas, lainnya lebih mampu diimplementasikan dengan baik.

Akhirnya acara ditutup dengan sesi mengenai bagaimana merencanakan keuangan pribadi dan penggunaan layanan perbankan termasuk juga e-banking.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar