Rabu, 03 Juli 2013

Outbound Training

Outbound Training

Hari ini peserta pengayaan LPDP melakukan outbound training di Cibubur. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan diantara peserta dan menyatukan semangat kecintaan akan bangsa. Selain itu, sebelum outbound, peserta juga diminta untuk mempresentasikan mengenai saran-saran terhadap LPDP di masa yang akan datang.

Pada saat presentasi, banyak masukan-masukan berharga dari para peserta. Pertama, masukan terkait dengan jangkauan beasiswa yang diberikan. Beasiswa ini belum memiliki keragaman dalam hal daerah peserta penerima beasiswa karena masih banyak peserta yang diterima merupakan peserta yang berasal dari Jawa dan sekitarnya. Peserta memberikan saran supaya di masa yang akan datang, LPDP dapat memberikan porsi yang besar terhadap penduduk di daerah luar jawa seperti Papua, Sulawesi, dan lain-lainnya. Hal lain yang terkait beasiswa adalah cakupan jenjang studi penerima beasiswa. Saat ini LPDP hanya memberikan beasiswa pada strata S2 dan S3 saja sehingga dapat disarankan supaya LPDP mempertimbangkan pemberian beasiswa pada level yang lebih rendah, misalnya S1. Hal ini disarankan karena leader seharusnya diciptakan dari sejak dini. Saran-saran yang lain terkait dengan sistem monitoring, sistem investasi dan kegiatan alumni serta peningkatan kualitas pelaksanaan program pemberian beasiswa.

Setelah acara presentasi selesai, peserta diajak untuk melakukan kegiatan outbound. Peserta diajak untuk untuk berkompetisi dengan satu dengan yang lainnya kemudian seluruh peserta disatukan untuk menyelesaikan satu masalah secara bersama-sama. Peserta sangat menikmati acara ini dan saling memperhatikan satu dengan yang lainnya. Acara ini memang sangat efektif dalam membangun kebersamaan tim. Hal ini dapat dilihat dari respon para peserta yang begitu menikmati hal ini. Kemudian peserta pulang kembali ke wisma untuk mempersiapkan hal-hal lainnya.

Senin, 01 Juli 2013

Strong Personal Branding

Strong Personal Branding

Amalia M. Maulana Ph.D


Personal branding itu adalah investasi yang berarti bahwa kita tanamkan sekarang dan hasilnya kita rasakan di masa depan. Branding itu adalah asosiasi, jadi setiap personal harus memikirkan asosiasi dirinya dengan baik, misalnya Renald Khasali diasosiasikan dengan rumah perubahan, change, orang pinter, doktor, UI, dan lain-lain. Sebagai perenungan, coba pikirkan asosiasi apa yang Anda inginkan mengenai diri (key word diri sendiri)?

Branding bukan hal instant, butuh waktu, tapi harus dimulai dari sekarang. Apa yang kita bangun sekarang akan sedikit demi sedikit membentuk branding kita sehingga kita melihat setiap hari merupakan hal yang perlu kita bangun untuk membentuk personal branding kita masing-masing.

Fenomena lain dari personal branding adalah reluctant terhadap hal ini karena banyak orang perpikir bahwa personal branding hanya untuk artis atau tokoh-tokoh terkenal. Hal ini terjadi karena overgeneralisasi dari masyarakat. Dan branding yang artinya pencitraan diasosiasikan dengan sesuatu yang negatif, padahal seharusnya pencitraan itu adalah kata yang memiliki makna yang netral. Persepsi terakhir terhadap branding adalah tidak menjadi diri sendiri dalam personal branding. Kenyataannya tips utama dalam melakukan personal branding adalah be your self.

Berdasarkan fenomena-fenomena negatif ini terhadap definisi dan kenyataan mengenai branding, maka pembicara mengusulkan untuk menggunakan terminologi I-Brand. Terminologi ini menunjukkan mengenai diri kita sebenarnya yang ingin kita tunjukkan kepada masyarakat.

Branding bukan hanya logo, iklan, slogan, promosi, ataupun acara. Tapi branding adalah akumulasi dari apa yang dilakukanm dibicarakan, ditulis oleh seseorang yang membekas di benak stakeholders. Kemudian ada beberapa hal yang dapat menjadi indikator kunci branding: who are you, how are you, wahat about you, what about you and me.

Bagaimana menciptakan I-Brand yang terkenal dan dimengerti masyarakat?

1.    Relevan
Setiap branding yang kita ingin ciptakan harus mampu mengubah keputusan masyarakat.
2.    Konsisten
Pake ciri yang sama blm cukup untuk menjaga kekonsistenannya, tapi terus menerus untuk menampilkan ciri itu tersebut sehingga menjadi brand.
3.    Distinctive
Hal ini merupakan ciri-ciri yang membuat oran gberpikir bahwa kita adalah satu-satunya yang dapat melakukan itu. Sebagai contoh, konsultan pemasaran yang dipakai semua orang untuk menawarkan diri sehingga kita tidak melihat keunikan dan perbedaan dengan semua orang. Pikirkan apa yang menjadi keunikan kita dan berbeda dengan orang lain.

Kunjungan ke Mandiri

Kunjungan ke Mandiri

Direktur Mandiri


Hari ini kami para peserta pengayaan LPDP kunjungan ke Bank Mandiri yang merupakan Bank terbaik di Indonesia. Kami dilayani dengan mewah, mulai dari makan pagi yang enak, sampai kepada melihat bagaimana operasi Bank (sistem IT, treasury, dan lain-lainnya).

Sesi pertama kami bertemu dengan para direksi Bank Mandiri dan mereka memberikan pemaparan mengenai bagaimana mereka mengelola sumberdaya mereka dan bagaimana transformasi yang telah dilakukan untuk menjadikan Bank Mandiri yang terdepan dan paling dikagumi.

Bagaimana Pengelolaan Sumberdaya Manusia di Mandiri?

Mandiri menerapkan sistem employee value proposition  yang memungkinkan bertemunya apa yang menjadi keinginan pegawai dengan apa yang diberikan perusahaan, yang pada akhirnya memiliki semangat membangun negeri. Beberapa aspek pentingnya adalah
1.    Tubuh – fisik
2.    Pikiran – intelektual
3.    Hati – Emosional
4.    Jiwa – Spiritual
Ketika aspek ini diterapkan dengan baik maka akan menghasilkan kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran.

Bagaimana Bank Mandiri ditransformasi?

Bank mandiri merupakan gabungan beberapa bank yang mengalami kasus likuiditas pada tahun 1998. Ada empat Bank yang kemudian digabungkan dan membentuk Bank Mandiri. Akibat pengabunggan ini adalah Non Performing Loan (NPL) menjadi sangat tinggi hingga mencapai 27% dan hal ini juga merupakan tantangannya.

Kemudian bagaimana Bank Mandiri mentransformasi diri adalah pertanyaan yang penting. Langkah awal yang dilakukan adalah mendefinisikan nilai-nilai perusahaan secara tegas. Beberapa nilai Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
-    Trust
-    Integritas
-    Profesionalisme
-    Fokus pada Konsumen
-    Kesempurnaan

Setelah itu, perusahaan juga menurunkan nilai-nilai ini sampai kepada unit terkecil dan mengukur dan memberikan kompensasi kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerja yang mereka miliki. Hal lain yang juga menjadi tantangan dan membutuhkan penyelesaian adalah NPL. Perusahaan mengurangi NPL dengan menerapkan manajemen risiko secara ketat sehingga mampu mengurangi NPL dari 27% menjadi kuran gdari 5% seperti yang disyaratkan oleh Bank Indonesia. Langkah lain yang juga menjadi perhatian direksi adalah melaksanakan tata kelola yang baik sehingga nilai-nilai transparansi, integritas, lainnya lebih mampu diimplementasikan dengan baik.

Akhirnya acara ditutup dengan sesi mengenai bagaimana merencanakan keuangan pribadi dan penggunaan layanan perbankan termasuk juga e-banking.


Sabtu, 29 Juni 2013

Grab Your Audience


Grab Your Audience

Tedy J. Sitepu


Presentasi merupakan permasalah semua professional, beberapa masalah yang dihadapi dalam melakukan presentasi adalah sebagai berikut:
-    Banyak tulisan
-    Banyak data
-    Banyak ornament
-    Tanpa jiwa
Kalo ini masalah Anda juga, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana membuat presentasi yang efektif. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah tujuan dari presentasi. Presenter perlu menentapkan secara tegas siapa peserta dan apa tujuan dari presentasi. Sebagai contoh tujuan presentasi untuk memberikan informasi akan relatif berbeda dengan tujuan presentasi untuk memberikan keyakinan untuk peserta. Untuk meyakinkan peserta kita membutuhkan data yang lebih relevan dan reliabel, misalnya data statistik, contoh-contoh nyata.

Kedua, sikap presenter menentukan respon dari peserta. Presenter yang memberikan sikap yang positif memberikan kesan bersahabat dan keseriusan. Jadi seorang presenter yang baik harus membangun hubungan yang sehat dengan peserta. Contohnya datang tepat waktu, menghargai setiap pertanyaan peserta, dan lain-lainnya. Ketiga adalah suara dengan cara menggunakan intonasi yang tepat dalam menyampaikan materi. Keempat adalah gesture tubuh juga menentukan karena ini yang paling sering dilihat oleh orang lain.

Poin terakhir adalah media yang mampu memperkuat presentasi yang dilakukan, misalnya animasi, gambar, diagram, audio, video, dan lainnya. Poin ini bisa sangat mendukung apabila sesuai dengan tujuan dan makna yang ingin ditawarkan. Sebagai contoh slide powerpoin dapat didesain dengan mempertimbangkan font, layout yang simpel dan bermakna yang memperkuat presentasi yang ada.



Belajar Hidup dan Beradaptasi Budaya

Belajar Hidup dan Beradaptasi Budaya

Dr. Irid Agoes


Semua orang berharap dapat menikmati ketika sedang studi di negeri orang, ada beberapa kriteria yang menunjukkan keberhasilannya: perasaan nyaman/betah, memiliki hubungan baik dengan banyak orang, dan dapat bekerja dengan efektif. Untuk dapat berhasil dalam hal ini kita perlu memahami banyak tentang budaya.

Budaya adalah tatanan alur pikir yang membedakan suatu kelompok manusia dari kelompok lainnya. (Geert Hofstede). Jadi budaya memiliki beberapa dimensi: komunitas/lingkungan, latar belakang keluarga, agama, suku, kebangsaan, propinsi, kota, status sosial ekonomi, jenis kelamin.
Secara umum budaya dibagi menjadi dua, yaitu individualis dan kolektif. Karakteristik budaya kolektif adalah sulit melepaskan diri dari ikatan kelompok, ingin menyenangkan orang lain, selalu ingin dalam kelompok sehingga sulit berinisiatif, mencari persetujuan, percaya selalu aka nada yang menolong. Sedangkan karakteristik individualisme adalah ingin menentukan pilihan sendiri, tugas diri sendiri untuk menyenangkan diri sendiri, berbeda itu baik, memutuskan sendiri, berdikari, ingin menyelesaikan masalah secara terbuka.

Kedua jenis budaya ini bekerja dengan pola yang sama, diawali dengan etnosentris, yaitu semua orang pasti akan membawa budaya berdasarkan etnis masing-masing. Kemudian baru diikuti dengan kesadaran dan pengertian untuk memahami budaya orang lain sampai pada tingkatan kita menghargainya. Pada akhirnya orang harus memiliki secara selektif budaya yang akan dijadikan nilai di dalam hidup mereka. 

Berikut ini merupakan tips-tips singkat untuk beradaptasi dengan budaya yang berbeda:
-    Jangan melihat orang lain lebih rendah daripada kita
-    Tidak menghakimi sebelum mengerti
-    Sabar
-    Percaya diri
-    Semangat mempelajari budaya lain
-    Kemampuan berkomunikasi
-    Keterbukaan terhadap orang baru
-    Rasa humor

Jumat, 28 Juni 2013

Academic Writing: Training Penulisan Jurnal Internasional

Academic Writing: Training Penulisan Jurnal Internasional

Prof. Muhammad Nasikin

 

Arti Penting dan Karakteristik Jurnal Ilmiah

Penulisan publikasi dimaksudkan untuk memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan dan kemajuan masyarakat, serta tidak terjadi overlapping dalam sebuah penemuan. Sedangkan karakteristik penting sebuah penelitian adalah
1.    Novelty merupakan keaslian dan kebaruan ide yang disampaikan.
2.    Unspeculative di dalam argument.
3.    Parsimony, yaitu kesederhanaan ide dengan kontribusi yang besar bagi masyarakat.

Bagaimana menulis jurnal akademik Internasional?

1.    Menemukan masalah dan ide yang terjadi dengan mengamati fenomena-fenomena di sekitar dan kreatif.
2.    Membuat desain penelitian yang tepat untuk menjawab ide dan masalah yang terjadi.
3.    Membuat proposal lengkap.
4.    Mengimplementasi semua rencana yang telah ditetapkan di proposal.
5.    Membuat laporan penelitian yang mendiskusikan semua tahapan dalam melakukan riset.
6.    Melakukan publikasi.

Referensi

http://www.iahr.org.cn/iahr/rootfiles/2010/06/03/1273896626680895-1273896626682812.PDF
http://lmrwww.epfl.ch/people/jzhao/Journal_writing.pdf
http://www.ijser.org/howtopublishpaper.aspx

Membangun Kapasitas dan Karakter Pemimpin Bangsa di Masa Mendatang

Membangun Kapasitas dan Karakter Pemimpin Bangsa di Masa Mendatang

Imam B. Prasodjo


“Negeri ini abnormal jadi harus ditangani dengan abnormal”


Apa itu pemimpin?

Pemimpin adalah pengaruh, bukan posisi.

“Setiap orang dapat mengemudikan kapal, namun hanyalah pemimpin yang mampu memetakan rutenya.” (Jhon C. Maxwell)

Pemimpin bangsa adalah seorang yang mampu menggerakkan rakyat banyak untuk melakukan kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata kearah kehidupan bersama yang lebih baik sebagaimana dicita-citakan dalam konstitusi, dan dalam pelaksanaannya dilakukan secara persuasive-partisipatif bukan secara represif dan non partisipatif.

Tantangannya adalah bangsa yang multikultural (komunitas, etika, ras, agama, kelas, adat) dengan mimpi untuk
- melindungi segenap bangsa Indonesia
- memajukan kesejahteraan umum
- mencerdaskan kehidupan bangsa
- melaksanakan ketertiban dunia.

Bagaimana membangun karakter?

-    Respect
-    Integrity
-    Responsibility

Referensi

http://najibipnu.blogspot.com/2012/07/membangun-karakter-bangsa-melalui-dunia.html
http://casel.org/wp-content/uploads/LeadershipMatters.pdf
http://www.leadershipcharacter.com/model.php