Senin, 01 Juli 2013

Strong Personal Branding

Strong Personal Branding

Amalia M. Maulana Ph.D


Personal branding itu adalah investasi yang berarti bahwa kita tanamkan sekarang dan hasilnya kita rasakan di masa depan. Branding itu adalah asosiasi, jadi setiap personal harus memikirkan asosiasi dirinya dengan baik, misalnya Renald Khasali diasosiasikan dengan rumah perubahan, change, orang pinter, doktor, UI, dan lain-lain. Sebagai perenungan, coba pikirkan asosiasi apa yang Anda inginkan mengenai diri (key word diri sendiri)?

Branding bukan hal instant, butuh waktu, tapi harus dimulai dari sekarang. Apa yang kita bangun sekarang akan sedikit demi sedikit membentuk branding kita sehingga kita melihat setiap hari merupakan hal yang perlu kita bangun untuk membentuk personal branding kita masing-masing.

Fenomena lain dari personal branding adalah reluctant terhadap hal ini karena banyak orang perpikir bahwa personal branding hanya untuk artis atau tokoh-tokoh terkenal. Hal ini terjadi karena overgeneralisasi dari masyarakat. Dan branding yang artinya pencitraan diasosiasikan dengan sesuatu yang negatif, padahal seharusnya pencitraan itu adalah kata yang memiliki makna yang netral. Persepsi terakhir terhadap branding adalah tidak menjadi diri sendiri dalam personal branding. Kenyataannya tips utama dalam melakukan personal branding adalah be your self.

Berdasarkan fenomena-fenomena negatif ini terhadap definisi dan kenyataan mengenai branding, maka pembicara mengusulkan untuk menggunakan terminologi I-Brand. Terminologi ini menunjukkan mengenai diri kita sebenarnya yang ingin kita tunjukkan kepada masyarakat.

Branding bukan hanya logo, iklan, slogan, promosi, ataupun acara. Tapi branding adalah akumulasi dari apa yang dilakukanm dibicarakan, ditulis oleh seseorang yang membekas di benak stakeholders. Kemudian ada beberapa hal yang dapat menjadi indikator kunci branding: who are you, how are you, wahat about you, what about you and me.

Bagaimana menciptakan I-Brand yang terkenal dan dimengerti masyarakat?

1.    Relevan
Setiap branding yang kita ingin ciptakan harus mampu mengubah keputusan masyarakat.
2.    Konsisten
Pake ciri yang sama blm cukup untuk menjaga kekonsistenannya, tapi terus menerus untuk menampilkan ciri itu tersebut sehingga menjadi brand.
3.    Distinctive
Hal ini merupakan ciri-ciri yang membuat oran gberpikir bahwa kita adalah satu-satunya yang dapat melakukan itu. Sebagai contoh, konsultan pemasaran yang dipakai semua orang untuk menawarkan diri sehingga kita tidak melihat keunikan dan perbedaan dengan semua orang. Pikirkan apa yang menjadi keunikan kita dan berbeda dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar